Rois Syuriah NU Baturraden KH. Maskun Ridho mengungkapkan, Satu hal yang terpenting dalam Majlis Lailatul Ijtima' adalah adanya penambahan pengetahuan keagamaan, tanpa itu lailatul ijtima' akan kurang maknanya.
Hal tersebut disampaikan pada acara rutin Lailatul Ijtima’ Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Baturraden, pada malam selasa kliwon di Masjid Baitul Khusna, Dusun Karang Batur Desa Karangtengah, Senin (07/02) malam.
"Yang paling penting Lailatul Ijtima' ini aja keri ngajine, aja mung ketemu tok mbahas masalah-masalah organisasi tok, tanpa adanya ngaji, karena lailatul ijtima' tanpa mengaji akan kurang maknane ( yang terpenting lailatul ijtima' ini jangan sampai tertinggal pengajian, jangan cuman pertemuan untuk membahan masalah organisasi tanpa ada pengajian, tanpa itu lailatul ijtima' menjadi kurang berarti) ." Ungkap K. Maskun.
$ads={1}
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh ketua tanfidziyah NU Baturraden A. Sauqi, S.Ag., berlangsung secara khidmat dan penuh kehangatan. Hadir dalam acara tersebut jajaran pengurus MWC NU Baturraden, pengurus Ranting NU se-Kecamatan Baturraden dan dan jamaah masjid Baitul Khusna Karangtengah.
Lailatul Ijtima’ merupakan kegiatan Warga Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di semua jenjang kepengurusan NU. Mulai dari tingkat ranting di desa/kelurahan, Majelis Wakil Cabang (MWC) di kecamatan, PCNU di kabupaten/kota, hingga tingkat PBNU di pusat.
Baca Juga : Lailatul Ijtima’, Agenda 1 MWC NU Baturraden setelah Musker
Pada setiap kegiatan Lailatul Ijtima’ bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal yang berkaitan dengan keorganisasian, mulai dari mensosialisasikan program kerja jam’iyah, menyampaikan hasil evaluasi atas kinerja kepengurusan, penyampaian informasi baru kepada warga jam’iyah, sampai pada pemaparan hasil Bahtsul Masail, atau problematika tergerusnya akidah di lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya.
$ads={2}
إرسال تعليق