Peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW. merupakan bukti bahwa beliau adalah makhluk pilihan Allah SWT. Sebagai ummat Nabi Muhammad SAW. kita mengambil hikmah dari peristiwa tersebut, untuk kita terapkan pada kehidupan keseharian.
Peristiwa luarbiasa yang hanya terjadi pada diri Rosulullah SAW. berlangsung secara singkat tanpa adanya rekayasa. Ini merupakan bukti kekuasaan Allah SWT. dan bukti bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah seorang pilihan.
sehingga disebut dalam Al quran bahwa, ada pada diri Rosulullah Muhammad SAW. Suri tauladan ya baik.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ - ٢١
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah …“(Al-Ahzab/33: 21)”.
$ads={2}
Rasulullah saw diisra’kan oleh Allah dengan roh dan jasadnya dalam suasana kesadaran bukan dalam mimpi beliau, dari Masjidil Haram yang saat ini Mekkah menuju ke Masjidil Aqsha yang saat ini dikenal dengan Palestina, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke atas langit atau mi’raj sehingga sampailah di Sidratul Muntaha, suatu tempat yang tidak pernah dan tidak sekali-kali akan dapat dicapai oleh siapapun juga dengan memakan waktu hanya semalam saja.
Dari tempat inilah Rasulullah mendapat sebuah hadiah langsung dari Allah berupa shalat 5 waktu, jadi sepatutnya kita bersyukur dan berbangga diberi hadiah langsung oleh Allah, maka akan ada rasa kebanggaan dan kehormatan tersendiri, apalagi Allah sebagai pencipta alam semesta ini langsung memberikan hadiah berupa salat kepada hambanya, mengapa mesti masih banyak yang melupakan dan lalai dari hal tersebut, bukankah kita sangat senang saat diberi hadiah, terlebih lagi hadiah ini setiap hari kita dapatkan.
Baca Juga : kapan peringatan isra miraj tahun 2022
Peristiwa yang dialami Rasulullah membuat beberapa orang pada saat itu menganggap beliau sebagai orang gila yang akalnya sudah berubah dengan alasan mereka tidak percaya hal tersebut, dan saat itu Abu Bakar sebagai orang pertama yang percaya atas kejadian yang dialami Rasulullah dan atas hal tersebut Abu Bakar dengan tegas berkata “Apapun yang dikatakan oleh Muhammad mengenai perjalanan isra’ mi’rajnya, aku membenarkannya dan mempercayainnya.”
Maka sejak itulah Abu Bakar digelari sebagai Ash Siddiq (benar/jujur). Peristiwa isra’ mi’raj itu terjadi pada malam 27 Rajjab tahun ke 10 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul. Di saat-saat beliau menghadapi ujian yang amat berat yakni istri tercinta Siti Khadijah dan paman Rasulullah Abu Thalib meninggal dunia, tak hanya itu saja maraknya penghinaan dan gangguan serta penganiayaan dari golongan kaum musyrikin baik yang menimpa pada diri beliau maupun pada para pengikut beliau
$ads={1}
Kembali pada hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut, diantaranya :
1. Bukti Kekuasaan Alloh yang harus kita yakini.
Selama peristiwa isra’ mi’raj banyak sekali peristiwa dan kejadian yang luar biasa yang dialami Rasulullah. Untuk itulah sebagai hikmah dengan adanya peristiwa isra’ mi’raj adalah untuk menambah kekuatan keimanan dan keyakinan beliau sebagai Rasul yang diutus oleh Allah ke tengah-tengah umat manusia yang membawa risalah-Nya dan juga ujian bagi kaum muslimin sendiri. Apakah mereka menerima dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan d iluar jangkauan akal manusia saat hal ini tidak bisa dilogikakan dengan pikiran, namun tetap bisa diyakini dan diimani dengan hati.
Hal inilah yang kemudian diabadikan Allah dalam firmannya :
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Al-Isra/17: 1).
2. Bukti Allah SWT. Menyayangi Hambanya
Peristiwa isra’ mi’raj itu terjadi pada malam 27 Rajjab tahun ke 10 sesudah beliau diangkat menjadi Rasul. Di saat-saat beliau menghadapi ujian yang amat berat yakni istri tercinta Siti Khadijah dan paman Rasulullah Abu Thalib meninggal dunia, tak hanya itu saja maraknya penghinaan dan gangguan serta penganiayaan dari golongan kaum musyrikin baik yang menimpa pada diri beliau maupun pada para pengikut beliau
Disaat itulah Alloh SWT. mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad SAW. untuk menghadap-Nya sebagai bentuk penghibur kepada Beliau.
3. Kewajiban Melaksanakan Sholat 5 Waktu setiap Hari.
Dari peristiwa Isro Mi'raj inilah Rasulullah mendapat sebuah hadiah langsung dari Allah berupa shalat 5 waktu, jadi sepatutnya kita bersyukur dan berbangga diberi hadiah langsung oleh Allah, maka akan ada rasa kebanggaan dan kehormatan tersendiri, apalagi Allah sebagai pencipta alam semesta ini langsung memberikan hadiah berupa salat kepada hambanya, mengapa mesti masih banyak yang melupakan dan lalai dari hal tersebut, bukankah kita sangat senang saat diberi hadiah, terlebih lagi hadiah ini setiap hari kita dapatkan.
إرسال تعليق