Finansial merupakan masalah klasik yang sering melanda dan menjadi problem dalam menjalankan organisasi. Sering kali sebuah organisasi vakum karena masalah tersebut. Tak mau ikut terjebak pada masalah ini, GP Ansor Rempoah mencoba membangun kemandirian organisasi dengan menjalankan sistem Shodaqoh (iuran) Kemandirian Organisasi.
Baca Juga : Melalui Program KOSEKAN, Ansor Rempoah Peduli Pendidikan
Baru-baru ini Pengurus Ansor Rempoah meluncurkan program Gerakan Shodaqoh Kemandirian Organisasi. Acara yang digelar di rumah sekretaris ansor Rempoah pada hari sabtu malam (19/2) malam dihadiri oleh segenap pengurus dan sebagian anggota.
$ads={1}
Kirno, bendahara Ansor Rempoah sekaligus penanggungjawab program ini menjelaskan, Pepatah "jer basuki mawa beya", Ungkapan kuno jawa ini memiliki makna yang luar biasa, perjuangan dan pengorbanan untuk meraih tujuan atau cita-cita.
Dengan kata lain, pepatah ini menjelaskan bahwa dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan sebagai harga dari kesuksesan. Tanpa pengorbanan, kita tidak akan bisa meraih tujuan yang diinginkan.
"jer basuki mawa beya, pepatah ini menjelaskan bahwa dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan sebagai harga dari kesuksesan. Tanpa pengorbanan, kita tidak akan bisa meraih tujuan yang diinginkan", ungkap Kirno.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Rempoah Sagito menjelaskan, sistem ini selain bisa membantu pendanaan untuk operasional organisasi, juga membangun kebersamaan dan rasa memiliki kader terhadap Ansor.
Sagito menambahkan, sistem ini menjadi modal untuk pendanaan organisasi dan diharapkan bisa memnciptakan perekonomian organisasi sehingga ansor Rempoah akan semakin mandiri.
"dengan sistem shodaqoh untuk kemandirian organisasi mudah-mudahan semua anggota ansor semakin merasa memiliki organisasi, dan hasil yang terkumpul akan kita gunakan untuk biaya operasional dan syukur bisa untuk modal awal terciptanya perekonomian organisasi," pungkas sagito.
Post a Comment